Penalaran Deduktif Siswa Dalam Menyelesaikan Masalah Matematika Hots Yang Memiliki Tingkat Efikasi Diri Rendah
Main Article Content
Abstract
Mathematical deductive reasoning is a conclusion based on agreed rules and the conclusions are general to specific conclusions. Meanwhile, math problems based on High Order Thinking Skill (HOTS) are problems that require students to be able to argue and solve problems and understand something more clearly. Self-efficacy is an individual's belief in determining and completing an action. The purpose of this study was to determine students' mathematical deductive reasoning abilities in solving HOTS math problems if they had low self-efficacy. This research was conducted at MTSN 3 Blitar. Data collection was carried out using questionnaires, tests and interviews. Data analysis techniques using analysis qualitative data which includes data reduction, data presentation and interesting conclusion/verification. Based on the initial results of the study the results obtained students with a low level of self-efficacy in solving HOTS math problems, namely fulfilling two indicators of mathematical deductive reasoning abilities, namely being able to write down existing data or information and write down the data or information asked
Article Details
References
Ario, M. (2016). Analisis kemampuan penalaran matematis siswa SMK setelah mengikuti pembelajaran berbasis masalah. Edu Research, 5(2), 125-134.
Armanza, R., & Asyhar, B. (2020). Pemahaman konseptual dan prosedural siswa SMA/MA dalam menyelesaikan soal program linier berdasarkan tipe kepribadian. Jurnal Tadris Matematika, 3(2), 163-176.
Hasmatang, H. (2019). Pentingnya Self Efficacy Pada Diri Pesrta Didik. In Seminar Nasional Biologi (pp. 96-98).
Hr, B. M. (2020). Kemampuan Penalaran Deduktif Matematis Siswa Melalui Modeling The Way. Media Pendidikan Matematika, 8(1), 87-96.
Izzah, S. (2012). Perbedaan tingkat self-efficacy antara mahasiswa Fakultas Psikologi dan Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang (Doctoral dissertation, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim).
Khotimah, K. (2022). Efektifitas Pembelajaran Mandiri Berbasis Modul dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi (KBTT) dan Efikasi Diri Materi Geometri Kelas VIII. Jurnal Pendidikan Tambusai, 6(1), 4844-4853.
Maulyda, M. A. (2020). Paradigma pembelajaran matematika berbasis NCTM. Mataram: Cv Irdh.
Rochmawati, Y. (2022). PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA. Jurnal Riset Pendidikan Indonesia, 2(4), 630-635.
Saraswati, P. M. S., & Agustika, G. N. S. (2020). Kemampuan berpikir tingkat tinggi dalam menyelesaikan soal HOTS mata pelajaran matematika. Jurnal Ilmiah Sekolah Dasar, 4(2), 257-269.
Shadiq, F. (2004). Pemecahan masalah, penalaran dan komunikasi. Yogyakarta: PPPG Matematika, 2.
Siagian, M. D. (2016). Kemampuan koneksi matematik dalam pembelajaran matematika. MES: Journal of Mathematics Education and Science, 2(1).
Sumartini, T. S. (2015). Peningkatan kemampuan penalaran matematis siswa melalui pembelajaran berbasis masalah. None, 4(1), 1-10.
Yuwono, T., Supanggih, M., & Ferdiani, R. D. (2018). Analisis kemampuan pemecahan masalah matematika dalam menyelesaikan soal cerita berdasarkan prosedur Polya. Jurnal Tadris Matematika, 1(2), 137-144.
Zulfikar, M., Achmad, N., & Fitriani, N. (2018). Analisis Kemampuan Penalaran Matematik Siswa Smp Dikabupaten Bandung Barat Pada Materi Barisan Dan Deret. Jurnal Pendidikan Tambusai, 2(3), 1802-1810.