Journal of Education and Learning Sciences

Pembelajaran Sejarah di Era Digital: Antara tantangan dan Peluang

2023-03-09T03:45:07+00:00

The digital era has brought enormous changes to various sectors. It has such a significant impact on human life. These changes also had an impact on the education sector. Mainly for learning history. This article tries to present the challenges and opportunities for learning history in the digital era. This article is presented using a descriptive-qualitative approach based on library research. The results of the study show that the main challenges faced by history teachers are how to integrate technology in teaching history and how to teach students to process digital information critically. In addition, some history teachers also face difficulties in accessing quality historical resources.

Analisis Kemampuan Literasi Matematis Berdasarkan Ranah Kognitif Revisi Taksonomi Bloom Dalam Menyelesaikan Soal Bangun Ruang Sisi Datar Di MTsN 1 Tulungagung

2023-03-07T04:14:05+00:00

Kemampuan literasi matematis merupakan kemampuan seseorang untuk bernalar secara matematis dan untuk menerapkan, merumuskan, menafsirkan matematika di berbagai konteks dunia nyata. termasuk dalam prosedur, konsep, fakta, dan alat untuk mendeskripsikan, menjelaskan dan memprediksi fenomena. Ada 6 tingkatan level yang diperlukan oleh peserta didik dalam ketercapaian kemampuan literasi matematis. Tujuan penelitian untuk mendeskripsikan kemampuan literasi matematis peserta didik dengan kognitif tinggi, sedang, maupun rendah berdasarkan ranah kognitif revisi Taksonomi Bloom dalam menyelesaikan soal bangun ruang sisi datar. Penelitian dilakukan dengan pendekatan kualitatif, lokasi penelitian berada di MTsN 1 Tulungagung dengan 5 peserta didik dari 32 peserta didik sebagai sampel. Metode pengumpulan data berupa, observasi, tes, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data meliputi reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa (1)Subyek M.A.Z.D dengan kognitif tinggi mampu mencapai tingkat kemampuan literasi matematis berada pada level 6, sedangkan subyek E.A.R dengan kognitif yang sama berada pada level 2. (2)Subyek A.A.M₁ dengan kognitif sedang mampu mencapai tingkat kemampuan literasi matematis berada pada level 6, sedangkan subyek A.S.S dengan kognitif yang sama berada pada level 3. (3)Subyek V.R.T.P dengan kognitif rendah mampu mencapai tingkat kemampuan literasi matematis berada pada level 4.

Problematika Pembelajaran Daring Pada Mata Pelajaran Akidah Akhlak Kelas X di MA Zainul Hasan Pare

2023-03-07T04:10:44+00:00

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Apa saja problematika yang muncul dalam pembelajaran daring pada mata pelajaran Akidah Akhlak. (2) Bagaimana solusi untuk menanggulangi problematika yang muncul dalam pembelajaran daring pada mata pelajaran Akidah Akhlak. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan jenis deskriptif. Penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme, yang lebih menekankan pada aspek pemahaman secara mendalam terhadap suatu fenomena. Metode penelitan ini menggunakan teknik analisis mendalam (in-depth analysis), yaitu mengkaji masalah secara satu per satu karena metodologi kualitatif yakni bahwa sifat suatu masalah satu akan berbeda dengan sifat dari masalah lainnya. Tujuan dari metodologi ini bukan suatu generalisasi tetapi pemahaman secara mendalam terhadap suatu masalah. Hasil penelitian ini sebagai berikut: (1) Problematika materi pembelajaran: a) Peserta didik merasa kesulitan memahami materi karena guru hanya mengirimkan buku paket digital disertai tugas yang harus dikerjakan oleh peserta didik. (2) Problematika metode pembelajaan: a) Guru merasa kesusahan menentukan metode yang tepat digunakan. (3) Problematika media pembelajaran: a) Peserta didik merasa belum lihai menggunakan aplikasi belajar online. Solusi untuk menanggulangi problematika yang muncul sebagai berikut: (1) Solusi problematika materi: a) Memberikan materi penunjang. (2) Solusi problematika metode: a) Menggunakan metode yang simpel tidak membebankan guru sendiri maupun peserta didik. (3) Solusi problematika media: a) menggunakan media tidak terlalu ribet dan tidak terlalu menggunakan banyak kuota internet.

Penalaran Deduktif Siswa Dalam Menyelesaikan Masalah Matematika Hots Yang Memiliki Tingkat Efikasi Diri Rendah

2023-03-08T02:46:14+00:00

Mathematical deductive reasoning is a conclusion based on agreed rules and the conclusions are general to specific conclusions. Meanwhile, math problems based on High Order Thinking Skill (HOTS) are problems that require students to be able to argue and solve problems and understand something more clearly. Self-efficacy is an individual's belief in determining and completing an action. The purpose of this study was to determine students' mathematical deductive reasoning abilities in solving HOTS math problems if they had low self-efficacy. This research was conducted at MTSN 3 Blitar. Data collection was carried out using questionnaires, tests and interviews. Data analysis techniques using analysis qualitative data which includes data reduction, data presentation and interesting conclusion/verification. Based on the initial results of the study the results obtained students with a low level of self-efficacy in solving HOTS math problems, namely fulfilling two indicators of mathematical deductive reasoning abilities, namely being able to write down existing data or information and write down the data or information asked

Pendidkan Seksual Di LP Maarif Untuk Mengurangi Permohonan Dispensasi Nikah Sebagai Ihtiar Membangun Peradaban Manusia

2023-04-03T02:57:20+00:00

This article tries to examine and discuss the role of the Nahdlatul Ulama in minimizing requests for dispensation from marriage that occurred in several areas in East Java, one of which is in Blitar. This request for a marriage dispensation is one of the challenges because it can damage the nation's civilization which has noble cultural values. There are several things discussed in this article which include (1) the impact of the Marriage Dispensation on national civilization; (2) The role of LP Ma'arif NU Blitar in minimizing the factors causing the dispensation of marriage; (3) what is the multiperspective perspective of marriage dispensation for national civilization. The results of this study are that the application for a marriage dispensation is not in accordance with a good solution because it can have an impact on society, the economy and the Islamic religion. To minimize this, Nahdlatul Ulama (NU) needs the important role of the LP Maarif institution as an institution assigned to oversee formal educational institutions under NU whose citizens are dominant in East Java, especially in Blitar Raya

Penguatan Etika Digital Melalui Materi “Adab Menggunakan Media Sosial” Pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam Dalam Membentuk Karakter Peserta Didik Menghadapi Era Society 5.0

2023-04-03T02:58:24+00:00

Demoralization happens in millenial generation because of the negative influence of social media. Use social media without parental control make high crimes such as gambling, creating pornographic content, bullying, fraud, sharing fake news, and radicalism. It happen as negative impact of social media. Digital ethics is needed as a guide for a person or group of people to regulate their behavior in the digital era. Awareness, Responsibility, Integrity (honesty), Virtue must be the characteristics of the millennial generation going to the era of society 5.0. This research is using a qualitative approach by descriptive method of literature analysis. Islamic Religious Education as the basis formation of characters and morals of students must be able to take preventive action to press the negative impacts from technological transformation, one of which is through the teaching of "Adab Using Social Media". Education must be able to create quality and morality human resources in society 5.0 era with the concept of a human-centered and technology-based society. Digital ethics should be integrated with all subjects in the school, remembering the urgency of digital ethics in creating a safe and comfortable digital space and respecting humanity